Pernah berpikir suatu saat TUHAN berkata kepada kita, “Aku kapok membimbing jalanmu, Aku sudah bosan dengan kelakuanmu, Aku tidak mau perduli lagi dengan kehidupanmu, urus saja sendirian” ???
Aku tidak tahu apa jadinya hidupku jika saja TUHAN berkata seperti itu kepadaku. Aku sudah jatuh ribuan bahkan jutaan atau miliaran kali dalam dosa, tapi TUHAN masih ada buatku. Jika saja TUHAN itu tidak sabar, sudah dari dulu mungkin DIA meninggalkan aku, sudah dari dulu DIA muak dengan kelakuanku, dan alasan-alasan lainnnya yang membuat DIA bisa meninggalkan aku sendirian, tapi DIA TIDAK MELAKUKANNYA. Hebat sekali TUHAN ku itu. DIA sempurna, tapi tidak sekalipun DIA memandang jijik padaku, tidak sekalipun DIA menghindar dan menjauh karena dosa-dosaku. Justru karena aku berdosa, DIA turun ke dunia untuk menyelamatkan aku.
Ketika aku berjalan sendirian sepulang dan bertanya-tanya dalam hatiku, jika saja TUHAN sempat berkata bahwa DIA KAPOK dengan hidupku, DIA menyerah untuk membimbing aku, aku pasti sudah menjadi penghuni neraka yang kekal itu. Aku berkali-kali menangis di sepanjang jalan Supratman itu hanya untuk berkata, “Terima kasih TUHAN, Terima kasih…Terima kasih…”. Terima kasih untuk tidak meninggalkan aku sendirian di saat ada banyak pribadi yang menyerah dengan hidupku. Terima kasih untuk kesabaran yang TUHAN berikan selama mengayomi aku. Aku benar-benar bersyukur ketika itu. Aku bahkan tidak perduli jika semua orang yang ada di sekelilingku satu per satu meninggalkan aku, aku tidak perduli, asal jangan TUHAN, asal jangan kasih setia, belas kasihan dan kemurahan TUHAN yang meninggalkan aku, aku sungguh tidak perduli. Toh semua ini bukan tentang aku dan seseorang, bukan tentang aku dan pembimbingku, bukan tentang aku dan gereja lokalku, bukan tentang aku dan keluargaku, bukan tentang aku dan pekerjaanku, dan bukan tentang aku dan duniaku, tapi tentang aku dan TUHAN-ku. Hanya tentang aku dan DIA, Yesus Kristus.
Mengapa banyak orang merasa begitu sedih dan terpuruk ketika kehilangan seseorang, ketika kehilangan harta benda, dan alasan-alasan kehilangan lainnya, adalah karena mereka tidak mengerti hanya ada satu alasan untuk mereka boleh seperti itu, jika mereka harus kehilangan TUHAN mereka, jika mereka harus kehilangan Roh Kudus, jika mereka harus kehilangan kasih setia, kemurahan dan belas kasihan TUHAN, MEREKA HARUS BERSEDIH!!! Aku memilih untuk tetap bersukacita jika ada seseorang yang kapok dengan hidupku, karena aku tahu masih ada TUHAN yang tidak pernah kapok dengan hidupku.
Jadi, jika ada orang-orang yang kita kasihi pergi meninggalkan kita silih berganti, ingatlah akan ini semua, kita masih punya DIA yang tidak akan pernah menyerah untuk hidup kita. Jangan kecewa atau patah hati, jangan juga menjadi sedih dan merasa tidak berharga, BERSUKACITALAH karena DIA, BERSUKACITALAH karena kita belum kehilangan DIA.
Aku tidak tahu apa jadinya hidupku jika saja TUHAN berkata seperti itu kepadaku. Aku sudah jatuh ribuan bahkan jutaan atau miliaran kali dalam dosa, tapi TUHAN masih ada buatku. Jika saja TUHAN itu tidak sabar, sudah dari dulu mungkin DIA meninggalkan aku, sudah dari dulu DIA muak dengan kelakuanku, dan alasan-alasan lainnnya yang membuat DIA bisa meninggalkan aku sendirian, tapi DIA TIDAK MELAKUKANNYA. Hebat sekali TUHAN ku itu. DIA sempurna, tapi tidak sekalipun DIA memandang jijik padaku, tidak sekalipun DIA menghindar dan menjauh karena dosa-dosaku. Justru karena aku berdosa, DIA turun ke dunia untuk menyelamatkan aku.
Ketika aku berjalan sendirian sepulang dan bertanya-tanya dalam hatiku, jika saja TUHAN sempat berkata bahwa DIA KAPOK dengan hidupku, DIA menyerah untuk membimbing aku, aku pasti sudah menjadi penghuni neraka yang kekal itu. Aku berkali-kali menangis di sepanjang jalan Supratman itu hanya untuk berkata, “Terima kasih TUHAN, Terima kasih…Terima kasih…”. Terima kasih untuk tidak meninggalkan aku sendirian di saat ada banyak pribadi yang menyerah dengan hidupku. Terima kasih untuk kesabaran yang TUHAN berikan selama mengayomi aku. Aku benar-benar bersyukur ketika itu. Aku bahkan tidak perduli jika semua orang yang ada di sekelilingku satu per satu meninggalkan aku, aku tidak perduli, asal jangan TUHAN, asal jangan kasih setia, belas kasihan dan kemurahan TUHAN yang meninggalkan aku, aku sungguh tidak perduli. Toh semua ini bukan tentang aku dan seseorang, bukan tentang aku dan pembimbingku, bukan tentang aku dan gereja lokalku, bukan tentang aku dan keluargaku, bukan tentang aku dan pekerjaanku, dan bukan tentang aku dan duniaku, tapi tentang aku dan TUHAN-ku. Hanya tentang aku dan DIA, Yesus Kristus.
Mengapa banyak orang merasa begitu sedih dan terpuruk ketika kehilangan seseorang, ketika kehilangan harta benda, dan alasan-alasan kehilangan lainnya, adalah karena mereka tidak mengerti hanya ada satu alasan untuk mereka boleh seperti itu, jika mereka harus kehilangan TUHAN mereka, jika mereka harus kehilangan Roh Kudus, jika mereka harus kehilangan kasih setia, kemurahan dan belas kasihan TUHAN, MEREKA HARUS BERSEDIH!!! Aku memilih untuk tetap bersukacita jika ada seseorang yang kapok dengan hidupku, karena aku tahu masih ada TUHAN yang tidak pernah kapok dengan hidupku.
Jadi, jika ada orang-orang yang kita kasihi pergi meninggalkan kita silih berganti, ingatlah akan ini semua, kita masih punya DIA yang tidak akan pernah menyerah untuk hidup kita. Jangan kecewa atau patah hati, jangan juga menjadi sedih dan merasa tidak berharga, BERSUKACITALAH karena DIA, BERSUKACITALAH karena kita belum kehilangan DIA.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar