“Ketika Yesus dan murid-murid-Nya dalam perjalanan, tibalah Ia di sebuah kampung. Seorang perempuan yang bernama Marta menerima Dia di rumahnya.
Perempuan itu mempunyai seorang saudara yang bernama Maria. Maria ini duduk dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataan-Nya,
sedang Marta sibuk sekali melayani. Ia mendekati Yesus dan berkata: “Tuhan, tidakkah Engkau peduli, bahwa saudaraku membiarkan aku melayani seorang diri? Suruhlah dia membantu aku.”
Tetapi Tuhan menjawabnya: “Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara,
tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya.” ” Lukas 10:38-42
Bekerja merupakan suatu keharusan bagi setiap orang percaya. Tuhan senantiasa menyediakan berkat bagi mereka yang mau bekerja keras untuk mendapatkannya. Siapa yang bekerja akan mendapatkan upahnya.
“Sebab, juga waktu kami berada di antara kamu, kami memberi peringatan ini kepada kamu: jika seorang tidak mau bekerja, janganlah ia makan.” 2 Tesalonika 3:10
Di sisi lain, berdoa juga merupakan keharusan bagi umat Tuhan. Doa merupakan nafas kehidupan kita. Doa merupakan komunikasi antara kita dengan Allah Bapa di sorga. Ketika kita berhenti berdoa, maka nafas kita juga berhenti, hubungan kita dengan Tuhan juga terhenti. Selain itu doa juga membawa kekuatan bagi kita dalam menghadapi berbagai masalah. Ketika kita ada dalam pencobaan, kita tinggal berseru kepadaNya melalui doa. Dia yang setia akan menjawab doa yang kita naikkan kepadaNya.
Kita dapat melihat beberapa macam tipe orang yang ada di sekeliling kita. Satu tipe yang suka bekerja keras, tetapi melupakan doa. Mereka hanya berpikir bahwa segala kesuksesan diperoleh karena memang mereka bekerja keras.
Tipe lainnya adalah yang suka berdoa dan berdoa terus, tanpa langkah iman yang nyata. Mereka yakin bahwa hanya dengan doa, mujizat pasti terjadi. Tipe yang lainnya adalah orang yang suka bekerja dan suka berdoa juga. Mereka menyadari bahwa jika mereka bekerja tanpa berdoa, usaha mereka akan sia-sia. Tetapi jika mereka hanya berdoa saja tanpa bekerja, mereka tidak akan mendapatkan berkat.
Dari ayat di atas dapat kita pelajari bahwa Tuhan tidak menunjuk siapa yang salah dan siapa yang benar. Maria juga orang yang suka bekerja. Tetapi di bagian itu Maria menyadari bahwa dia harus duduk diam di bawah kaki Tuhan. Oleh karena itu Tuhan menyatakan bahwa Maria telah mengambil bagian yang terbaik, yaitu tetap memprioritaskan Tuhan di atas segala aktivitas maupun kegiatannya.
Ketika kita bekerja dan tetap memuliakan nama Tuhan dalam setiap pekerjaan kita, maka Tuhan yang akan turun tangan memberi kita kemampuan dan kekuatan untuk menyelesaikan pekerjaan yang ada. Seringkali kita menghadapi hal yang tidak mungkin bagi kita untuk dilakukan atau dikerjkan. Tetapi ketika kita berdoa dan menyerahkan pekerjaan itu kepada Tuhan, kemudian kita melakukan yang terbaik yang kita dapat lakukan, maka Tuhan akan mencurahkan kuasaNya atas diri kita, sehingga kita dapat menyelesaikan pekerjaan itu dengan baik.
Bekerja dan berdoa harus dilakukan secara seimbang. Kita harus tetap bekerja untuk dapat memperoleh penghasilan untuk memenuhi segala kebutuhan kita maupun keluarga. Tetapi doa juga merupakan nafas bagi kita agar kita tetap dapat bertahan dalam berbagai keadaan, bahkan sampai kepada keadaan yang terburuk sekalipun. Melalui doa kita mendapat asupan energi supranatural, yang tidak kelihatan secara kasat mata, sehingga kita sanggup berdiri untuk meraih kemenangan demi kemenangan. Melalui doa kita mendapat hikmat untuk dapat menyelesaikan masalah-masalah yang ada.
Tanpa bekerjapun doa kita akan menjadi sia-sia. Ketika kita berdoa dan berdoa terus, tetapi kita tidak melangkah untuk mencari pekerjaan, maka kita tidak akan mendapatkan pekerjaan yang kita inginkan. Iman tanpa perbuatan adalah sia-sia.
*courtesy of PelitaHidup.com
“Demikian juga halnya dengan iman: Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati.
Tetapi mungkin ada orang berkata: “Padamu ada iman dan padaku ada perbuatan”, aku akan menjawab dia: “Tunjukkanlah kepadaku imanmu itu tanpa perbuatan, dan aku akan menunjukkan kepadamu imanku dari perbuatan-perbuatanku.”
Engkau percaya, bahwa hanya ada satu Allah saja? Itu baik! Tetapi setan-setanpun juga percaya akan hal itu dan mereka gemetar.
Hai manusia yang bebal, maukah engkau mengakui sekarang, bahwa iman tanpa perbuatan adalah iman yang kosong?” Yakobus 2:17-20
Rasul Paulus juga tidak hanya mengabarkan dan mengajarkan Injil kepada banyak orang, tetapi dia juga bekerja untuk mencukupi kebutuhan hidupnya. Dengan demikian dia tidak menjadi beban bagi orang lain. Dan diapun juga dapat menjadi teladan bagi banyak orang.
“Sebab kamu sendiri tahu, bagaimana kamu harus mengikuti teladan kami, karena kami tidak lalai bekerja di antara kamu,
dan tidak makan roti orang dengan percuma, tetapi kami berusaha dan berjerih payah siang malam, supaya jangan menjadi beban bagi siapapun di antara kamu.
Bukan karena kami tidak berhak untuk itu, melainkan karena kami mau menjadikan diri kami teladan bagi kamu, supaya kamu ikuti.” 2 Tesalonika 3:7-9
*courtesy of PelitaHidup.com
Marilah kita tidak mengabaikan salah satu dari dua aspek ini, yaitu bekerja dan berdoa. Dengan demikian berkat kelimpahan, keberuntungan dan kesuksesan akan senantiasa mengikuti kita sampai kepada akhirnya. Nama Tuhan dimuliakan adanya. Ora et labora.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar