Pernikahan yang dipersatukan Allah.

Maleakhi 2:16 Sebab Aku membenci perceraian, firman TUHAN, Allah Israel—juga orang yang menutupi pakaiannya dengan kekerasan, firman TUHAN semesta alam. Maka jagalah dirimu dan janganlah berkhianat!

Menurut penelitian yang dipublikasikan di okezone.com pada tanggal 7 Oktober 2010 dikatakan bahwa ada 15 jenis profesi dengan tingkat perceraian tertinggi yaitu pembantu rumah tangga, pembersih atap, pelayan, telemarketer, kuli angkut, seniman panggung, pekerja rumah sakit, operator telepon, pekerja pabrik, pekerja pusat permainan, operator mesin, bandar judi, terapis pijat, bartender, penari dan koreografer. Ternyata perkiraan orang selama ini bahwa profesi atlet, politikus dan artis termasuk di dalamnya adalah keliru karena tidak termasuk di daftar tersebut.

Yang menjadi sorotan kita sebagai umat Tuhan bukanlah pada permasalahan profesi atau pekerjaan yang ada, tetapi pada masalah perceraian yang terjadi pada masa kini karena profesi apapun yang dilakoni saat ini, kalau kita berpegang teguh pada iman kepada Yesus Kristus dan melakukan setiap firmanNya, maka perceraian tidak akan terjadi. Ada begitu banyak kasus perceraian yang terjadi dan telah melanda hampir seluruh lapisan masyarakat dengan berbagai tingkat status sosial, mulai dari yang miskin sampai dengan konglomerat dan dari yang muda sampai yang tua. Apa yang salah dari semua ini? Apakah karena memang tuntutan jaman memang seperti itu yang menghendaki adanya gaya hidup untuk gonta-ganti pasangan ataukah karena adanya kebutuhan lainnya? Inilah yang menjadi bahan perenungan kita bersama.

Sebagai umat Tuhan, kita harus memahami bahwa perceraian tidaklah dikehendaki oleh Tuhan. Dalam kondisi apapun, Tuhan tidak pernah mengijinkan umatNya untuk membatalkan sebuah janji pernikahan yang telah diikat dengan tali kasih Kristus dengan perceraian. Perkawinan Kristen bukanlah diikat oleh hukum sipil dengan bukti selembar kertas yang bernama Akta Nikah yang dapat dibatalkan di kemudian hari apabila tidak ada kecocokan di dalam berumah tangga. Perkawinan Kristen bukanlah seperti perkawinan pada umumnya yang disatukan oleh manusia dan dibuktikan dengan sebuah surat yang bernama surat nikah atau sejenisnya dan dapat dengan mudah dibatalkan oleh manusia karena memang yang menyatukan keduanya adalah manusia. Pernikahan Kristen bukanlah seperti pernikahan hewan yang seenaknya untuk beralih kepada yang lain. Ingatlah, bahwa pernikahan Kristen di satukan dan diikat oleh Kristus. Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Bapa, tidak boleh diceraikan manusia.(Matius 19:6). Itulah yang dikatakan firman Tuhan. Ayat ini mengandung arti bahwa pernikahan Kristen dilakukan, disaksikan dan dipersatukan oleh Tuhan melalui pemberkatan nikah yang dilakukan pendeta. Pernikahan Kristen adalah dari Tuhan karena Tuhanlah yang memberikan pasangan hidup kepada kita, oleh Tuhan karena Dialah yang mempersatukan umatNya dan kepada Tuhan karena bagiNyalah kemuliaan sampai selama-lamanya (Roma 11:36). Apa yang telah dipersatukan oleh Tuhan, tidak dapat diceraikan manusia dalam kondisi apapun. Tidak ada alasan untuk bercerai dan tidak ada alasan untuk saling menggugat di dalam pernikahan. Pahamilah bahwa Tuhan dari semula tidak pernah mengijinkan adanya perceraian. Oleh karena itu, mari kita memahami hal ini sehingga perceraian di dalam rumah tangga-rumah tangga Kristen tidak lagi terjadi. Terpujilah nama Tuhan. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar