Kejadian 1:26 Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi."
Sebelum manusia diciptakan, Tuhan sudah terlebih dahulu menciptakan sarana dan prasarana yang dibutuhkan manusia. Tuhan menciptakan langit dan bumi (ayat 1), kemudian dilanjutkan dengan menciptakan terang dan gelap. Kemudian diciptakanNya cakrawala,darat dan laut, burung-burung di udara, ikan-ikan di laut dan segala tumbuh-tumbuhan dan segala isi bumi ini untuk mempersiapkan penciptaan mahluk yang paling agung yaitu manusia. Baru pada hari terakhir penciptaan yaitu hari keenam, setelah Tuhan melihat bahwa sarana dan prasarana yang diciptakanNya telah memadai untuk kebutuhan manusia, Dia menciptakan manusia.
Arti dari semuanya itu adalah bahwa Tuhan tidak pernah membiarkan manusia tanpa sarana dan prasarana. Tuhan telah mempersiapkan segala sesuatunya untuk kebutuhan manusia begitu matang, sehingga manusia tidak akan pernah berkekurangan. Tuhan telah menyediakan tempat yang layak bagi manusia untuk menghuninya yaitu bumi dengan seluruh isinya. Tuhan tidak menempatkan manusia di bulan yang tidak ada oksigennya atau di planet Mars yang tidak ada kehidupan di sana atau di planet-planet lainnya, tapi Tuhan menciptakan manusia dan menempatkannya di bumi yang sudah dirancang sedemikian rupa dengan segala isinya untuk dapat hidup dan melangsungkan kehidupan. Tuhan sudah mempersiapkan dan memberkati ciptaanNya untuk dapat dikuasai oleh manusia sehingga manusia tidak perlu khawatir akan keadaannya.
Inilah yang perlu kita pahami, bahwa Tuhan sejak semula tidak pernah merancangkan sesuatu yang dapat mencelakakan kelangsungan hidup manusia. Tuhan selalu merancangkan yang baik kepada dunia ini. Segala kebutuhan manusia sudah dipersiapkanNya. Namun masalahnya, manusia selalu memandang curiga kepada Tuhan dan menganggap bahwa segala yang ada di bumi bukanlah atas campur tangan Tuhan. Dengan beranggapan demikian, manusia menjadi tidak memandang Tuhan sebagai fokus dari segalanya. Manusia lebih fokus kepada diri sendiri dan menganggap bahwa dirinya sanggup melakukan segala sesuatu. Akibatnya, manusia menjadi capek, rapuh, lemah, dan tidak kuat menghadapi segala masalah yang ada. Manusia mengeksploitasi alam dengan seenaknya tanpa melihat kelangsungan hidup selanjutnya. Akibatnya, manusia menjadi mudah khawatir, khawatir akan masa depan dunia ini, khawatir akan masa depannya, khawatir akan hari esok, khawatir akan kebutuhan hidup dan lain sebagainya. Manusia lupa bahwa sesungguhnya, semuanya yang dikhawatirkan itu sudah Tuhan sediakan. Tuhan sudah mempersiapkan secara matang akan menjadi apa seseorang. Tuhan sudah mempersiapkan kebutuhan seseorang untuk hari ini, hari esok dan hari berikutnya sampai selama-lamanya. Yang perlu diperhatikan adalah, Tuhan menginginkan manusia dapat memanfaatkan alam dengan sebaik-baiknya. Jadi, seperti pada masa permulaan penciptaan, Tuhan sudah merancangkan segala sesuatu dengan matang untuk segala kebutuhan manusia, demikian juga pada masa kini, Tuhan sudah mempersiapkan segala kebutuhan umat manusia baik mengenai kebutuhan makanan, minuman, pakaian, keuangan dan lain sebagainya. Inilah anugrah yang secara umum Tuhan berikan kepada semua manusia. Terpujilah nama Tuhan. Amin.
Sebelum manusia diciptakan, Tuhan sudah terlebih dahulu menciptakan sarana dan prasarana yang dibutuhkan manusia. Tuhan menciptakan langit dan bumi (ayat 1), kemudian dilanjutkan dengan menciptakan terang dan gelap. Kemudian diciptakanNya cakrawala,darat dan laut, burung-burung di udara, ikan-ikan di laut dan segala tumbuh-tumbuhan dan segala isi bumi ini untuk mempersiapkan penciptaan mahluk yang paling agung yaitu manusia. Baru pada hari terakhir penciptaan yaitu hari keenam, setelah Tuhan melihat bahwa sarana dan prasarana yang diciptakanNya telah memadai untuk kebutuhan manusia, Dia menciptakan manusia.
Arti dari semuanya itu adalah bahwa Tuhan tidak pernah membiarkan manusia tanpa sarana dan prasarana. Tuhan telah mempersiapkan segala sesuatunya untuk kebutuhan manusia begitu matang, sehingga manusia tidak akan pernah berkekurangan. Tuhan telah menyediakan tempat yang layak bagi manusia untuk menghuninya yaitu bumi dengan seluruh isinya. Tuhan tidak menempatkan manusia di bulan yang tidak ada oksigennya atau di planet Mars yang tidak ada kehidupan di sana atau di planet-planet lainnya, tapi Tuhan menciptakan manusia dan menempatkannya di bumi yang sudah dirancang sedemikian rupa dengan segala isinya untuk dapat hidup dan melangsungkan kehidupan. Tuhan sudah mempersiapkan dan memberkati ciptaanNya untuk dapat dikuasai oleh manusia sehingga manusia tidak perlu khawatir akan keadaannya.
Inilah yang perlu kita pahami, bahwa Tuhan sejak semula tidak pernah merancangkan sesuatu yang dapat mencelakakan kelangsungan hidup manusia. Tuhan selalu merancangkan yang baik kepada dunia ini. Segala kebutuhan manusia sudah dipersiapkanNya. Namun masalahnya, manusia selalu memandang curiga kepada Tuhan dan menganggap bahwa segala yang ada di bumi bukanlah atas campur tangan Tuhan. Dengan beranggapan demikian, manusia menjadi tidak memandang Tuhan sebagai fokus dari segalanya. Manusia lebih fokus kepada diri sendiri dan menganggap bahwa dirinya sanggup melakukan segala sesuatu. Akibatnya, manusia menjadi capek, rapuh, lemah, dan tidak kuat menghadapi segala masalah yang ada. Manusia mengeksploitasi alam dengan seenaknya tanpa melihat kelangsungan hidup selanjutnya. Akibatnya, manusia menjadi mudah khawatir, khawatir akan masa depan dunia ini, khawatir akan masa depannya, khawatir akan hari esok, khawatir akan kebutuhan hidup dan lain sebagainya. Manusia lupa bahwa sesungguhnya, semuanya yang dikhawatirkan itu sudah Tuhan sediakan. Tuhan sudah mempersiapkan secara matang akan menjadi apa seseorang. Tuhan sudah mempersiapkan kebutuhan seseorang untuk hari ini, hari esok dan hari berikutnya sampai selama-lamanya. Yang perlu diperhatikan adalah, Tuhan menginginkan manusia dapat memanfaatkan alam dengan sebaik-baiknya. Jadi, seperti pada masa permulaan penciptaan, Tuhan sudah merancangkan segala sesuatu dengan matang untuk segala kebutuhan manusia, demikian juga pada masa kini, Tuhan sudah mempersiapkan segala kebutuhan umat manusia baik mengenai kebutuhan makanan, minuman, pakaian, keuangan dan lain sebagainya. Inilah anugrah yang secara umum Tuhan berikan kepada semua manusia. Terpujilah nama Tuhan. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar