Untung-untungan

Markus 9:22-23 Dan seringkali roh itu menyeretnya ke dalam api ataupun ke dalam air untuk membinasakannya. Sebab itu jika Engkau dapat berbuat sesuatu, tolonglah kami dan kasihanilah kami." Jawab Yesus: "Katamu: jika Engkau dapat? Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya!"

Ada banyak orang mengetahui bahwa Tuhan itu Maha Kuasa dan mampu melakukan segala perkara. Ada begitu banyak anak Tuhan juga tahu bahwa Yesus adalah Tuhan dan Dia mampu melakukan mujizat serta segala macam perbuatanNya yang ajaib. Tetapi ada begitu banyak orang yang disebut orang percaya, tidak percaya bahwa Yesus berkuasa dan mampu melakukan mujizat. Sebutan orang percaya hanya sebatas kata dan tidak dalam aktualisasi sehari-hari bersama dengan Yesus. Seringkali orang percaya dalam membawa setiap permasalahannya kepada Yesus tidak fokus dan tidak percaya sepenuhnya kepadaNya. Kalau ditolong, ya syukur dan kalau tidak ditolong ya cari penyelesaian lain dari kekuatan lain. Inilah yang disebut Umat Tuhan “untung-untungan”.

Injil Markus menceritakan kisah seorang bapak yang memiliki anak dirasuk kuasa Iblis. Orang tua ini sudah mengetahui bahwa Yesus adalah seorang yang memiliki kemampuan untuk menyembuhkan orang sakit, mencelikkan orang buta dan lain sebagainya karena dia sering mengikuti Yesus di dalam pelayananNya. Dia datang kepada Yesus dengan maksud untuk meminta tolong dan belas kasihan dari Yesus agar Yesus menyembuhkan anaknya. Pernyataan orang tua ini sebenarnya sederhana saja, namun terkesan meragukan kemahakuasaanNya. Dia mengatakan kepada Yesus bahwa jika Yesus mampu, jika Yesus sanggup, jika Yesus memang maha Kuasa, tunjukkanlah kepadaku kemahakuasaanMu dan tolonglah anakku. Begitu kira-kira pernyataan orang tua ini. Pernyataannya bersifat meragukan dan untung-untungan.

Mengetahui dan percaya kepada Yesus adalah dua hal yang berbeda. Ada orang yang tahu mengenai Yesus dan tahu kemampuannya, namun tidak percaya kepadaNya. Ketika sakit, dia datang kepada Yesus karena dia tahu bahwa Yesus adalah Tuhan yang sanggup menyembuhkan. Namun dia memperlakukan Yesus sebagai seorang dokter keluarga, dimana dia beranggapan apabila dibawa kepada Yesus dan sembuh, ya syukur. Dan apabila tidak sembuh cari yang lain. Di sini umat Tuhan mempertaruhkan suatu kondisi “untung-untungan”. Kalau Yesus dapat menyembuhkan, berarti Yesus memang sanggup dan memang orang yang tepat untuk tempat mengadu, namun apabila penyakit tidak kunjung sembuh, kita menganggap Yesus tidak mampu. Inilah kondisi anak-anak Tuhan saat ini yaitu bersikap untung-untungan. Tidak dapat dipungkiri, umat Tuhan sekarang ini sering kali bersikap untung-untungan dalam membawa masalahnya kepada Yesus. Tidak fokus dan tidak memandang bahwa segalanya memang ada di tangan Yesus. Kita tidak percaya sepenuhnya kepadaNya. Segala hal yang dilakukan tidak berdasarkan karena iman percaya kepada Yesus yang akan menolong. Segala sesuatu dilakukan hanya berdasarkan untung-untungan. Itu sebabnya Yesus balik bertanya kepada orang tua tersebut dengan mengatakan : “"Katamu: jika Engkau dapat? Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya!". Dalam hal ini, pernyataan Yesus itu memiliki pengertian bahwa Dia tidak mau orang yang datang kepadaNya meragukan kemampuanNya. Yesus tidak mau orang datang kepadaNya hanya bersikap untung-untungan. Namun sebaliknya, Yesus mau agar orang yang datang kepadaNya adalah orang yang memang benar-benar PERCAYA dan menyerahkan sepenuhnya segala permasalahan kepadaNya dengan segala konsekuensinya, sehingga mujizat dapat terjadi dan pemulihan dapat dilakukan. Oleh karena itu, mari datang kepada Yesus karena percaya dan bukan karena untung-untungan sehingga mujizat dapat terjadi. Terpujilah nama Tuhan Yesus. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar