Berkat TUHAN

Amsal 10:22 Berkat Tuhanlah yang menjadikan kaya, susah payah tidak akan menambahinya.


Banyak orang, khususnya anak Tuhan, beranggapan bahwa kekayaan tidak perlu dicari dengan susah payah karena ada ayat firman Tuhan yang mengatakan hal ini yaitu kekayaan adalah karena berkat Tuhan dan susah payah tidak akan menambahinya. Padahal kalau kita melihat lebih jauh lagi di dalam Amsal 10: 4 dikatakan bahwa tangan yang lamban membuat miskin, tetapi tangan orang rajin menjadikan kaya. Kalau hanya Tuhan yang menjadikan kaya, kenapa orang di luar Tuhan juga bisa menjadi kaya raya? Apakah Tuhan juga memberkati orang yang tidak mengenal Tuhan melebihi orang yang mengenal Tuhan, karena justru yang kaya raya sering kali adalah orang yang tidak mengenal Tuhan? Kalau begitu, mengapa orang sering mencari kekayaan sampai ke gunung-gunung dan lembah-lembah dan lain sebagainya dan pada kenyataannya mereka menjadi kaya?


Kalau kita mau memahami dan mendalami pengertian dari terjemahan ayat ini, kita dapat mengetahui lebih lanjut maksud dan tujuan dari ayat ini. Sebenarnya Tuhan menghendaki agar setiap manusia juga bekerja keras (Kejadian 3:17). Tuhan menghendaki agar setiap orang yang mau mendapat kekayaan yang berupa materi dapat dilakukan dengan bekerja keras disertai dengan bergantung penuh kepadaNya dan bukan kepada iblis atau kekuatan lainnya. Tuhan tidak mau manusia memiliki fokus kerja kerasnya adalah hanya untuk mendapatkan kekayaan sehingga mengabaikan diriNya, terlebih lagi apabila manusia datang kepada Iblis dan menjadi antek-anteknya untuk memperoleh kekayaan. Perlu diketahui bahwa Iblis juga menawarkan kekayaan seperti yang terjadi pada kasus pencobaan yang terjadi atas diri Tuhan Yesus (Matius4:8-9). Pengertian sebenarnya dari ayat firman Tuhan ini adalah bahwa berkat Tuhanlah yang menjadikan kaya, Tuhan tidak akan memberikan kesusahan dengan adanya berkat yang sudah Dia berikan.


Inilah yang harus kita pahami, bahwa Iblis juga bisa memberikan berkat dan kekayaan kepada setiap orang yang mau datang kepadanya. Namun masalahnya adalah, ketika berkat dan kekayaan sudah dimiliki yang berasal dari Iblis, maka kekayaan itu akan menjadi sia-sia. Hal ini disebabkan karena Iblis akan berupaya terus menerus agar manusia itu mengalami kehancuran yang lebih dalam lagi. Iblis akan menambahi kesusahan demi kesusahan sebagai hasil dari kekayaan yang sudah dia berikan kepada orang yang datang kepadanya yang dapat berupa tumbal dan korban lainnya. Kekayaan yang diperoleh dengan cara seperti ini akan memberikan dampak yang buruk kepada pemilik kekayaan karena tidak ada damai sejahtera, tidak ada sukacita, tidak ada kebahagiaan. Yang ada di dalam kehidupannya adalah kesusahan yang semakin bertambah, kesedihan yang semakin menjadi-jadi karena korban untuk Iblis semakin bertambah. Walaupun kekayaan berlimpah-limpah diberikan Iblis kepada manusia, tetapi kekayaan yang demikian tidak akan dapat dinikmati dengan baik. Sebaliknya, kekayaan dan berkat yang diperoleh karena Tuhan yang memberikan akan dapat dinikmati dan penuh dengan damai sejahtera. Tuhan tidak akan memberikan kesusahan kepada setiap orang yang Dia berkati dan Dia berikan kekayaan. Raja Salomo sebagai orang yang diberkati dan diberikan kekayaan oleh Tuhan, sudah merasakan betapa kekayaan yang dia miliki yang bersumber dari Tuhan dapat dia nikmati dengan begitu indah dan penuh damai sejahtera karena Tuhan tidak pernah memberikan kekayaan dan berkat kepada setiap orang yang datang kepadaNya disertai dengan kesusahan. Raja Salomo dapat menikmati seluruh kekayaannya sampai akhir masa hanyatnya karena harta kekayaan yang dimilikinya semuanya adalah berkat Tuhan. Terpujilah nama Tuhan. Haleluyah. Amin.

3 komentar: