Wahyu 3:19 Barangsiapa Kukasihi, ia Kutegor dan Kuhajar; sebab itu relakanlah hatimu dan bertobatlah!
Jemaat di Laodikia adalah jemaat yang kaya dan penuh dengan berkat jasmani. Kekayaan, jabatan dan kehormatan manusia mereka terima dan hal ini membuat mereka lupa akan kondisi rohaninya. Mereka menjadikan jabatan, harta dan kehormatan sebagai tuan di dalam kehidupan sehari-hari dan tidak lagi menaruh pengharapan kepada Yesus Kristus sebagai Tuhan. Karena terlalu sibuk dengan bisnis, terlalu sibuk dengan jabatan, terlalu sibuk dengan pekerjaan dan lain sebagainya membuat mereka lupa akan ibadah yang sesungguhnya dan tidak lagi memiliki kerinduan untuk lebih dalam lagi bersama dengan Tuhan. Mereka menutup pintu hatinya buat Tuhan.
Inilah yang menjadi teguran Tuhan kepada jemaat itu bahwa mereka suam-suam kuku karena tidak hangat dan tidak dingin. Benar bahwa mereka mengakui Yesus Kristus sebagai Tuhan, namun tidak melekat erat denganNya dan itu hanya sebatas pengakuan di mulut saja. Hati mereka menjauh dari Tuhan. Sebaliknya mereka tidak dingin karena mereka tetap orang-orang yang percaya kepada Yesus. Kesibukan membuat mereka lupa kepada Yesus Kristus yang adalah pemberi berkat itu. Jabatan membuat mereka lupa agar tetap beribadah kepada Tuhan. Kekayaan membuat mereka lupa bersandar dan menaruh harap pada Tuhan. Mereka menutup pintu hatinya buat Tuhan.
Kondisi seperti ini di jaman sekarang memang sangat banyak menimpa anak-anak Tuhan. Terlalu sibuk dan terlalu banyak pekerjaan yang menyita waktu sehingga kerinduan untuk datang beribadah kepada Tuhan tidak ada lagi. Ketika belum memiliki pekerjaan, dengan setia datang kepada Tuhan agar Tuhan memberikan pekerjaan. Namun, ketika pekerjaan itu diberikan, segera lupa kepada pemberi pekerjaan. Ketika belum menduduki jabatan tertentu, datang dengan setia kepada Tuhan agar diberikan jabatan dan setelah diberikan jabatan, terlalu sibuk dengan aktivitas untuk mempertahankan jabatan. Ketika masih miskin dan belum memiliki apa-apa, datang dengan berurai airmata kepada Tuhan agar diberkati segala usaha dan mata pencaharian sampai akhirnya bisa memiliki begitu banyak harta. Namun harta yang telah diberikan membuat lupa diri dan lupa akan Tuhan yang telah memberikan kekayaan itu. Ada begitu banyak anak Tuhan larut dengan kenikmatan dan kenyamanan duniawi sehingga lupa kepada pemberi berkat yaitu Tuhan Yesus Kristus. Kita berubah menjadi mempertuankan berkat,mempertuankan jabatan, mempertuankan harta dan lain sebagainya dan bukan lagi mempertuankan Tuhan Yesus sebagai Tuan diatas segala tuan. Betapa sedih hati Tuhan melihat anak-anak Tuhan jaman sekarang menjadi seperti jemaat di Laodikia. Tapi kita patut bersyukur, walaupun Tuhan Yesus telah dianggap nomor dua dalam urutan prioritas aktivitas sehari-hari, Dia masih mengasihi kita sehingga Dia menegor dan datang kepada kita, Dia berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Nya dan membukakan pintu, Dia akan masuk mendapatkannya dan Dia makan bersama-sama dengan kita, dan kita bersama-sama denganNya (Wahyu 3:20). Memang luarbiasa Tuhan Yesus Kristus, walaupun kita sudah menutup pintu hati, Dia masih mau berdiri dan mengetuk pintu hati kita dengan penuh kasih agar kita mau mendengar ketukanNya dan membuka pintu hati untukNya. Oleh karena itu, selagi masih ada waktu dan selagi hari masih siang, bukalah pintu hati kita untukNya dan persilahkanlah Yesus masuk agar Dia yang menguasai hati dan pikiran kita. Haleluyah. Terpujilah nama Tuhan. Amin.
Jemaat di Laodikia adalah jemaat yang kaya dan penuh dengan berkat jasmani. Kekayaan, jabatan dan kehormatan manusia mereka terima dan hal ini membuat mereka lupa akan kondisi rohaninya. Mereka menjadikan jabatan, harta dan kehormatan sebagai tuan di dalam kehidupan sehari-hari dan tidak lagi menaruh pengharapan kepada Yesus Kristus sebagai Tuhan. Karena terlalu sibuk dengan bisnis, terlalu sibuk dengan jabatan, terlalu sibuk dengan pekerjaan dan lain sebagainya membuat mereka lupa akan ibadah yang sesungguhnya dan tidak lagi memiliki kerinduan untuk lebih dalam lagi bersama dengan Tuhan. Mereka menutup pintu hatinya buat Tuhan.
Inilah yang menjadi teguran Tuhan kepada jemaat itu bahwa mereka suam-suam kuku karena tidak hangat dan tidak dingin. Benar bahwa mereka mengakui Yesus Kristus sebagai Tuhan, namun tidak melekat erat denganNya dan itu hanya sebatas pengakuan di mulut saja. Hati mereka menjauh dari Tuhan. Sebaliknya mereka tidak dingin karena mereka tetap orang-orang yang percaya kepada Yesus. Kesibukan membuat mereka lupa kepada Yesus Kristus yang adalah pemberi berkat itu. Jabatan membuat mereka lupa agar tetap beribadah kepada Tuhan. Kekayaan membuat mereka lupa bersandar dan menaruh harap pada Tuhan. Mereka menutup pintu hatinya buat Tuhan.
Kondisi seperti ini di jaman sekarang memang sangat banyak menimpa anak-anak Tuhan. Terlalu sibuk dan terlalu banyak pekerjaan yang menyita waktu sehingga kerinduan untuk datang beribadah kepada Tuhan tidak ada lagi. Ketika belum memiliki pekerjaan, dengan setia datang kepada Tuhan agar Tuhan memberikan pekerjaan. Namun, ketika pekerjaan itu diberikan, segera lupa kepada pemberi pekerjaan. Ketika belum menduduki jabatan tertentu, datang dengan setia kepada Tuhan agar diberikan jabatan dan setelah diberikan jabatan, terlalu sibuk dengan aktivitas untuk mempertahankan jabatan. Ketika masih miskin dan belum memiliki apa-apa, datang dengan berurai airmata kepada Tuhan agar diberkati segala usaha dan mata pencaharian sampai akhirnya bisa memiliki begitu banyak harta. Namun harta yang telah diberikan membuat lupa diri dan lupa akan Tuhan yang telah memberikan kekayaan itu. Ada begitu banyak anak Tuhan larut dengan kenikmatan dan kenyamanan duniawi sehingga lupa kepada pemberi berkat yaitu Tuhan Yesus Kristus. Kita berubah menjadi mempertuankan berkat,mempertuankan jabatan, mempertuankan harta dan lain sebagainya dan bukan lagi mempertuankan Tuhan Yesus sebagai Tuan diatas segala tuan. Betapa sedih hati Tuhan melihat anak-anak Tuhan jaman sekarang menjadi seperti jemaat di Laodikia. Tapi kita patut bersyukur, walaupun Tuhan Yesus telah dianggap nomor dua dalam urutan prioritas aktivitas sehari-hari, Dia masih mengasihi kita sehingga Dia menegor dan datang kepada kita, Dia berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Nya dan membukakan pintu, Dia akan masuk mendapatkannya dan Dia makan bersama-sama dengan kita, dan kita bersama-sama denganNya (Wahyu 3:20). Memang luarbiasa Tuhan Yesus Kristus, walaupun kita sudah menutup pintu hati, Dia masih mau berdiri dan mengetuk pintu hati kita dengan penuh kasih agar kita mau mendengar ketukanNya dan membuka pintu hati untukNya. Oleh karena itu, selagi masih ada waktu dan selagi hari masih siang, bukalah pintu hati kita untukNya dan persilahkanlah Yesus masuk agar Dia yang menguasai hati dan pikiran kita. Haleluyah. Terpujilah nama Tuhan. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar