Pada suatu hari, Wendi memohon kepada Tuhan.
“Tuhan.... Aku ingin bisa lebih bersabar terhadap sesamaku.”
Namun... Tuhan malah mengirimkan Wendy orang yang selalu membuat emosi tak terkendali.
Dia sering mengejek Wendy dan hampir tidak pernah memuji.
Dia sering melakukan hal-hal yang menyebalkan dan tidak Wendy sukai.
Dia sering berkata-kata yang sering melukai perasaan Wendy.
Saat Wendy memohon kepada Tuhan...
“Ya Tuhan... Aku ingin lebih kuat dalam melayani.”
Pada awalnya Wendy senang sekali, karena Tuhan mengirimkan Wendy seorang pelayan yang bisa Wendy ajak melayani bersama.
Dia adalah orang yang begitu bersemangat dalam mengajar.
Namun ternyata, dia adalah seorang pelayan yang angkuh.
Dia hampir tidak pernah berkata,”terima kasih” kepada Wendy.
Jika dia berbuat kesalahan, dia tidak pernah meminta maaf kepada Wendy.
Dia sering memandang rendah Wendy.
Dia sering curiga dan sulit sekali mempercayai ketulusan Wendy dalam melayani.
Dan dia sering secara tidak sadar berkata kasar dan dengan nada yang kasar.
Saat Wendy memohon kepada Tuhan....
“Ya Tuhan... Aku ingin hidup mandiri dan bisa berkarya agar aku bisa membahagiakan orang-orang yang aku sayangi.”
Tuhan memang telah memberikan Wendy pekerjaan yang baik.
Walaupun ini bukanlah pekerjaan yang sesuai dengan apa yang Wendy inginkan selama ini.
Walaupun apa yang Wendy minta kepada Tuhan kelihatannya tidak terkabulkan, namun kini Wendy baru mengerti.
Ternyata Tuhan memiliki rencana yang lebih indah dalam diri Wendy.
Dia yang lebih mengerti Wendy.
Dan Dia-lah yang paling tahu jalan yang terbaik untuk Wendy, bukan hasil dari pemikiran Wendy semata.
Tuhan mengirimkan orang yang menyebalkan dan “sulit” bukan karena Dia tidak mengabulkan permintaan Wendy.
Karena kini Wendy benar-benar merasakan, “gara-gara” kehadiran orang yang nyebelin dan “sulit” itu dalam hidup Wendy, Wendy kini menjadi terlatih untuk bisa mengendalikan emosinya.
Wendy kini benar-benar bisa merasakan perubahan yang ada di dalam dirinya sendiri.
Wendy yang dulu cepat marah saat diejek, kini saat diejekpun Wendy malah bisa ikut tertawa dan tidak terlalu menganggap serius bahkan kadang tidak terlalu mempedulikannya.
Tuhan mengirimkan Wendy pelayan yang menyebalkan itu juga bukan karena Dia tidak ingin mengabulkan permohonan Wendy.
Gara-gara pelayan angkuh itu, Wendy benar-benar menjadi lebih mengerti bagaimana Wendy harus melayani.
Wendy benar-benar tidak hanya terfokus pada ketekuanan dalam berdoa dan kerajinan dalam membaca firman.
Namun kini Wendy menjadi juga lebih berhati-hati dalam berkata dan bertindak.
Wendy kini terlatih untuk lebih sopan dan lebih rendah hati.
Agar segala sifat atau kebiasaan buruk yang ada di dalam diri Wendy tidak menjadi batu sandungan baginya dalam melayani.
Yang pasti Wendy tidak akan mengikuti kebiasaan atau sifat buruk yang ada di dalam diri pelayan itu, namun akan meneladani semangat dan hal-hal yang baik dalam dirinya, terutama saat melayani.
Dan walaupun pada awalnya ada beberapa masalah dan kesalahpahaman antara Wendy dan pelayan itu, namun berkat kesabaran Wendy, kini Wendy bisa lebih bersahabat dan lebih saling mengerti dengan pelayan itu.
Pelayan itu pun mengalami banyak perubahan, berkat segala masalah yang ada antara Wendy dengan pelayan itu, namun dapat terselesaikan dengan baik.
Satu lagi, ternyata pekerjaan yang didapatkan oleh Wendy sekarang adalah pekerjaan yang sangat menyenangkan.
Pekerjaan itu adalah yang sesuai dengan talenta yang dia miliki, walaupun dulunya Wendy belum menyadarinya.
Setelah mengalami pergumulan dan masalah yang ada dalam hidupnya, kini Wendy pun telah menjadi seorang pribadi yang sabar, dan lebih kuat dalam melayani.
Kini Wendy tidak sendiri dalam melayani, tetapi Wendy bisa melayani bersama dengan teman pelayannya itu.
Dan Wendy kini Wendy benar-benar lebih kuat dalam melayani.
Begitu pula dalam hal pekerjaan.
Wendy telah menjadi dirinya sendiri dengan pekerjaan yang dia jalani saat ini, sehingga dia bisa melakukannya dengan penuh rasa syukur dan suka cita.
Tuhan benar-benar membentuk Wendy dan mengabulkan doa-doa Weny dengan jalan-Nya, bukan jalan Wendy.
“Tuhan.... Aku ingin bisa lebih bersabar terhadap sesamaku.”
Namun... Tuhan malah mengirimkan Wendy orang yang selalu membuat emosi tak terkendali.
Dia sering mengejek Wendy dan hampir tidak pernah memuji.
Dia sering melakukan hal-hal yang menyebalkan dan tidak Wendy sukai.
Dia sering berkata-kata yang sering melukai perasaan Wendy.
Saat Wendy memohon kepada Tuhan...
“Ya Tuhan... Aku ingin lebih kuat dalam melayani.”
Pada awalnya Wendy senang sekali, karena Tuhan mengirimkan Wendy seorang pelayan yang bisa Wendy ajak melayani bersama.
Dia adalah orang yang begitu bersemangat dalam mengajar.
Namun ternyata, dia adalah seorang pelayan yang angkuh.
Dia hampir tidak pernah berkata,”terima kasih” kepada Wendy.
Jika dia berbuat kesalahan, dia tidak pernah meminta maaf kepada Wendy.
Dia sering memandang rendah Wendy.
Dia sering curiga dan sulit sekali mempercayai ketulusan Wendy dalam melayani.
Dan dia sering secara tidak sadar berkata kasar dan dengan nada yang kasar.
Saat Wendy memohon kepada Tuhan....
“Ya Tuhan... Aku ingin hidup mandiri dan bisa berkarya agar aku bisa membahagiakan orang-orang yang aku sayangi.”
Tuhan memang telah memberikan Wendy pekerjaan yang baik.
Walaupun ini bukanlah pekerjaan yang sesuai dengan apa yang Wendy inginkan selama ini.
Walaupun apa yang Wendy minta kepada Tuhan kelihatannya tidak terkabulkan, namun kini Wendy baru mengerti.
Ternyata Tuhan memiliki rencana yang lebih indah dalam diri Wendy.
Dia yang lebih mengerti Wendy.
Dan Dia-lah yang paling tahu jalan yang terbaik untuk Wendy, bukan hasil dari pemikiran Wendy semata.
Tuhan mengirimkan orang yang menyebalkan dan “sulit” bukan karena Dia tidak mengabulkan permintaan Wendy.
Karena kini Wendy benar-benar merasakan, “gara-gara” kehadiran orang yang nyebelin dan “sulit” itu dalam hidup Wendy, Wendy kini menjadi terlatih untuk bisa mengendalikan emosinya.
Wendy kini benar-benar bisa merasakan perubahan yang ada di dalam dirinya sendiri.
Wendy yang dulu cepat marah saat diejek, kini saat diejekpun Wendy malah bisa ikut tertawa dan tidak terlalu menganggap serius bahkan kadang tidak terlalu mempedulikannya.
Tuhan mengirimkan Wendy pelayan yang menyebalkan itu juga bukan karena Dia tidak ingin mengabulkan permohonan Wendy.
Gara-gara pelayan angkuh itu, Wendy benar-benar menjadi lebih mengerti bagaimana Wendy harus melayani.
Wendy benar-benar tidak hanya terfokus pada ketekuanan dalam berdoa dan kerajinan dalam membaca firman.
Namun kini Wendy menjadi juga lebih berhati-hati dalam berkata dan bertindak.
Wendy kini terlatih untuk lebih sopan dan lebih rendah hati.
Agar segala sifat atau kebiasaan buruk yang ada di dalam diri Wendy tidak menjadi batu sandungan baginya dalam melayani.
Yang pasti Wendy tidak akan mengikuti kebiasaan atau sifat buruk yang ada di dalam diri pelayan itu, namun akan meneladani semangat dan hal-hal yang baik dalam dirinya, terutama saat melayani.
Dan walaupun pada awalnya ada beberapa masalah dan kesalahpahaman antara Wendy dan pelayan itu, namun berkat kesabaran Wendy, kini Wendy bisa lebih bersahabat dan lebih saling mengerti dengan pelayan itu.
Pelayan itu pun mengalami banyak perubahan, berkat segala masalah yang ada antara Wendy dengan pelayan itu, namun dapat terselesaikan dengan baik.
Satu lagi, ternyata pekerjaan yang didapatkan oleh Wendy sekarang adalah pekerjaan yang sangat menyenangkan.
Pekerjaan itu adalah yang sesuai dengan talenta yang dia miliki, walaupun dulunya Wendy belum menyadarinya.
Setelah mengalami pergumulan dan masalah yang ada dalam hidupnya, kini Wendy pun telah menjadi seorang pribadi yang sabar, dan lebih kuat dalam melayani.
Kini Wendy tidak sendiri dalam melayani, tetapi Wendy bisa melayani bersama dengan teman pelayannya itu.
Dan Wendy kini Wendy benar-benar lebih kuat dalam melayani.
Begitu pula dalam hal pekerjaan.
Wendy telah menjadi dirinya sendiri dengan pekerjaan yang dia jalani saat ini, sehingga dia bisa melakukannya dengan penuh rasa syukur dan suka cita.
Tuhan benar-benar membentuk Wendy dan mengabulkan doa-doa Weny dengan jalan-Nya, bukan jalan Wendy.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar