OPPORTUNIS

Mazmur 1:1-3 Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam.Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil.


Sikap opportunis adalah sikap yang selalu menangkap peluang yang ada dengan tidak mengindahkan norma-norma kehidupan, norma-norma hukum, norma-norma kesusilaan, norma-norma agama dan lain sebagainya. Sudah mengetahui suatu kebenaran, tetapi ketika ada peluang yang menguntungkan diri sendiri, lantas mengabaikan kebenaran itu dan mengambil peluang yang dapat menguntungkan dirinya. Jabatan, harta dan ketenaran adalah motivasi utama dari seorang opportunis. Orang opportunis sering diuntungkan dan orang yang berdiri teguh di dalam kebenaran sering tersingkir dari kehidupan.


Kalau melihat peristiwa yang dialami oleh Hawa, dia jatuh ke dalam dosa karena dia melihat adanya suatu peluang untuk mendapatkan sebuah kekuasaan yaitu untuk menyamai Tuhan (Kejadian 3:6). Kita dapat mengartikan di sini bahwa sebenarnya Hawa juga adalah seorang opportunis yang mengabaikan suatu kebenaran untuk kepentingan pribadinya. Dia sudah tahu bahwa buah pohon pengetahuan itu tidak dapat disentuh apalagi di makan, tapi dia melihat suatu peluang bahwa apabila dia memakannya maka dia akan dapat menyamai Tuhan karena dapat mengetahui segala sesuatu seperti yang diketahui oleh Tuhan, sehingga dia menjamah dan memakan buah terlarang itu.


Orang-orang opportunis yang dijelaskan disini termasuk salah satu golongan orang fasik yang ada di Alkitab. Dia akan selalu mencari-cari celah untuk dapat memperoleh kesempatan di dalam memperoleh jabatan, kekayaan dan ketenaran. Tidak peduli apa kata orang, tidak peduli norma umum, tidak peduli perintah Tuhan, tidak peduli kondisi sekeliling dan lain sebagainya, yang penting dirinya sendiri dapat untung dan diuntungkan. Berusaha mendapat jabatan dengan berbagai cara bahkan dengan cara-cara yang tidak benar, berusaha mendapatkan kekayaan dengan upaya sendiri dan dengan segala tipu muslihat, berusaha mendapatkan ketenaran dengan memanfaatkan kejatuhan orang lain dan lain sebagainya. Sering memanfaatkan situasi yang tidak menguntungkan demi kepentingan pribadi. Mencuri ide orang lain agar dihargai pimpinan. Menjelek-jelekkan bahkan memfitnah teman sendiri untuk mendapatkan perhatian pimpinan. Ada begitu banyak situasi yang sering dimanfaatkan orang-orang opportunis untuk mendapatkan harta, jabatan dan ketenaran. Kita tidak perrlu iri hati kepada orang-orang demikian karena mereka berhasil dalam memperoleh apa yang mereka harapkan. Pemazmur Asaf pernah mengalami hal yang sama dimana dia melihat begitu mujurnya orang-orang demikian (Mazmur 73:3), namun dia segera menyadari bahwa orang-orang demikian akan menerima kebinasaan (Mazmur 73:18). Oleh sebab itu, ketahuilah bahwa orang-orang demikian tidak akan bertahan lama.(Mazmur 37:20). Orang-orang demikian tidak memiliki damai sejahtera.(Yes 48:22). Dan ketahuilah juga, bahwa orang-orang yang tetap teguh di dalam kebenaran, yang tetap berjalan di jalannya Tuhan, dan yang kesenangannya adalah firman serta merenungkanNya siang dan malam, ia akan seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil. Segala hal yang dilakukan orang benar akan dibuat Tuhan berhasil. Terpujilah nama Tuhan. Amin.

1 komentar:

  1. Sebenarnya oportunis adalah sikap yang baik
    Asalkan tetap memperhatikan norma-norma yang ada dan Tuhan

    BalasHapus