Roma 8:31 Sebab itu apakah yang akan kita katakan tentang semuanya itu? Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita?
Kita adalah anak-anak Tuhan yang telah diselamatkan oleh Kasih Yesus Kristus. Sebagai anak Tuhan kita tinggal di dalam Kerajaan Sorga dan menjadi milikNya. Dahulu kita bukan umatNya, tetapi sekarang menjadi umatNya, yang dahulu tidak dikasihani tetapi yang sekarang telah beroleh belas kasihan (I Petrus 2:10). Sebagai anak Tuhan yang tetap tinggal di dalam kasihNya, tidak ada satu kekuatan pun di luar Tuhan yang sanggup untuk menggugat dan menjatuhkan kita. Tidak ada satupun kekuatan yang bisa menghancurkan kehidupan kita.
Inilah pandangan yang disampaikan oleh Paulus kepada jemaaat Roma di dalam menghadapi penindasan. Kenyakinan Paulus tersebut didasari oleh pengetahuan dan pengalamannya bersama dengan Tuhan. Setelah Paulus mengenal Tuhan dan hidup bersama dengan Tuhan serta bergaul akrab bersama denganNya, dia memiliki kenyakinan yang kokoh akan penyertaan dan perlindungan Tuhan kepada umatNya. Begitu banyak kesaksian tentang penderitaan hidup yang dia alami bersama dengan Tuhan. Bagaimana dia dianiaya dan dihina di Filipi (I Tesalonika 2:2), bagaimana dia dianiaya di Kolose dan di tempat-tempat lain. Tapi penganiayaan dan penindasan yang dialaminya tidak pernah sampai menghancurkan hidupnya karena Tuhan membela dia.
Kita mungkin tidak sampai mengalami penganiayaan yang hebat seperti yang dialami oleh Paulus. Masalah kita mungkin tidak sebesar dan sehebat yang dirasakan oleh jemaat di Roma dan jemaat mula-mula. Namun mengapa kita merasakan bahwa penderitaan yang kita alami begitu berat? Masalah yang kita alami mungkin masih berkisar di kehidupan sehari-hari, kehidupan rumah tangga, masalah ekonomi, masalah pekerjaan, masalah jodoh, masalah anak-anak, masalah karir dan lain sebagainya. Bila kita mengalami penolakan dan penganiayaan di masyarakat karena masalah iman kepada Kristus, hal itu belumlah seberapa dibandingkan dengan yang dialami oleh jemaat Roma pada masa lalu yang ditangkap dan dianiaya serta diadu dengan binatang. Mereka dijadikan sebagai objek taruhan di arena pertandingan. Satu hal yang harus kita yakini seperti yang disampaikan oleh Rasul Paulus kepada jemaat Roma adalah, bahwa apapun pergumulan dan permasalahan yang kita hadapi, seberat apapun aniaya dan hinaan yang kita alami, kalau Tuhan ada di pihak kita, tidak akan ada yang sanggup untuk menghancurkan hidup kita. Kalau Tuhan ada bersama-sama dengan kita, tidak ada satupun kekuatan lawan yang sanggup untuk meredam kita. Kalau Tuhan yang membuka pintu, tidak ada satupun kekuatan yang sanggup menutupnya kembali. Kalau Tuhan sudah mengangkat kita, tidak ada satupun kekuatan yang akan dapat merendahkan kita. Oleh karena itu, mari agar kita tetap tinggal bersama dengan Tuhan dan selalu mau bersekutu dengan Dia di setiap saat dan disetiap waktu karena kalau Tuhan ada di pihak kita, siapakah yang menjadi lawan kita? Terpujilah nama Tuhan. Amin.
Kita adalah anak-anak Tuhan yang telah diselamatkan oleh Kasih Yesus Kristus. Sebagai anak Tuhan kita tinggal di dalam Kerajaan Sorga dan menjadi milikNya. Dahulu kita bukan umatNya, tetapi sekarang menjadi umatNya, yang dahulu tidak dikasihani tetapi yang sekarang telah beroleh belas kasihan (I Petrus 2:10). Sebagai anak Tuhan yang tetap tinggal di dalam kasihNya, tidak ada satu kekuatan pun di luar Tuhan yang sanggup untuk menggugat dan menjatuhkan kita. Tidak ada satupun kekuatan yang bisa menghancurkan kehidupan kita.
Inilah pandangan yang disampaikan oleh Paulus kepada jemaaat Roma di dalam menghadapi penindasan. Kenyakinan Paulus tersebut didasari oleh pengetahuan dan pengalamannya bersama dengan Tuhan. Setelah Paulus mengenal Tuhan dan hidup bersama dengan Tuhan serta bergaul akrab bersama denganNya, dia memiliki kenyakinan yang kokoh akan penyertaan dan perlindungan Tuhan kepada umatNya. Begitu banyak kesaksian tentang penderitaan hidup yang dia alami bersama dengan Tuhan. Bagaimana dia dianiaya dan dihina di Filipi (I Tesalonika 2:2), bagaimana dia dianiaya di Kolose dan di tempat-tempat lain. Tapi penganiayaan dan penindasan yang dialaminya tidak pernah sampai menghancurkan hidupnya karena Tuhan membela dia.
Kita mungkin tidak sampai mengalami penganiayaan yang hebat seperti yang dialami oleh Paulus. Masalah kita mungkin tidak sebesar dan sehebat yang dirasakan oleh jemaat di Roma dan jemaat mula-mula. Namun mengapa kita merasakan bahwa penderitaan yang kita alami begitu berat? Masalah yang kita alami mungkin masih berkisar di kehidupan sehari-hari, kehidupan rumah tangga, masalah ekonomi, masalah pekerjaan, masalah jodoh, masalah anak-anak, masalah karir dan lain sebagainya. Bila kita mengalami penolakan dan penganiayaan di masyarakat karena masalah iman kepada Kristus, hal itu belumlah seberapa dibandingkan dengan yang dialami oleh jemaat Roma pada masa lalu yang ditangkap dan dianiaya serta diadu dengan binatang. Mereka dijadikan sebagai objek taruhan di arena pertandingan. Satu hal yang harus kita yakini seperti yang disampaikan oleh Rasul Paulus kepada jemaat Roma adalah, bahwa apapun pergumulan dan permasalahan yang kita hadapi, seberat apapun aniaya dan hinaan yang kita alami, kalau Tuhan ada di pihak kita, tidak akan ada yang sanggup untuk menghancurkan hidup kita. Kalau Tuhan ada bersama-sama dengan kita, tidak ada satupun kekuatan lawan yang sanggup untuk meredam kita. Kalau Tuhan yang membuka pintu, tidak ada satupun kekuatan yang sanggup menutupnya kembali. Kalau Tuhan sudah mengangkat kita, tidak ada satupun kekuatan yang akan dapat merendahkan kita. Oleh karena itu, mari agar kita tetap tinggal bersama dengan Tuhan dan selalu mau bersekutu dengan Dia di setiap saat dan disetiap waktu karena kalau Tuhan ada di pihak kita, siapakah yang menjadi lawan kita? Terpujilah nama Tuhan. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar