ini adalah suatu karya kecil sederhana, belajar dari Daud, Sang Pemazmur.. All for GOD!
Kudatang ke pelataran-Mu, oh Tuhan
Bersimpuh di teras rumahMu-lah tempatku
Ada tertulis, melepaskan kasut-Mu aku tak layak
Lebih lagi, melihatnya pun adalah terlalu baik bagiku
Bila ku berseru, Tuhan, Tuhan, pandanglah aku
dan tak dapat kulihat pancaran sinar wajah-Mu
ingatlah aku akan masa laluku
Dari kemurnian aku lahir
dan dalam kemuliaan aku tumbuh
Hikmatlah tangan kananku,
dan kesucian tangan kiriku
Selain mereka yang mengajarku,
siapa lagi yang seperti aku, dengungku..
di pelataran dan bukit-bukit, aku berdiri
di jalan dan keramaian, aku tersenyum
dalam rumahMu-lah, suaraku terdengar
Tuhan, butakah Engkau hingga ingin kukelabui?
Allah, bodohkah Engkau hingga ingin kubohongi?
kesepian tlah menyuarakan rintihanku yang berbisik
dan kesesakan tlah menghimpitku
kebutaan menyelimutiku dan kedegilan membungkusku
Kaulah Tuhan, Allahku dan Rajaku
dan akulah milik kesayangan-Mu
Akulah bagian-Mu,
dan jalan-Mu, itulah yang menyenangkan jiwaku
Bila aku berhenti, kau tarik aku dengan gada-Mu
Bila aku tersesat, kau seret aku dengan tongkat-Mu
Kasih-Mu setajam pedang kepala pasukan istana Daud
dan cinta-Mu selembut kain persembahan bagi permaisuri Salomo
Tuhan, Oh Tuhan..
Hikmatlah tangan kananku,dan kesucian tangan kiriku
keduanya pudar, beserta bisikan dalam himpitan waktu
Ketajaman kasih-Mu, kelembutan cinta-Mu, dalam pelukan-Mu
itulah yang menguatkan aku, dalam kertak dan tangisku
Hati dan jiwa yang hancur itulah bagian-Mu Tuhan
Permulaan pekerjaan tangan-Mu
Bila aku berseru, Tuhan, Tuhan pandanglah aku
maka akan kulihat pancaran sinar wajah-Mu.
Kudatang ke pelataran-Mu, oh Tuhan
Bersimpuh di teras rumahMu-lah tempatku
Ada tertulis, melepaskan kasut-Mu aku tak layak
Lebih lagi, melihatnya pun adalah terlalu baik bagiku
Bila ku berseru, Tuhan, Tuhan, pandanglah aku
dan tak dapat kulihat pancaran sinar wajah-Mu
ingatlah aku akan masa laluku
Dari kemurnian aku lahir
dan dalam kemuliaan aku tumbuh
Hikmatlah tangan kananku,
dan kesucian tangan kiriku
Selain mereka yang mengajarku,
siapa lagi yang seperti aku, dengungku..
di pelataran dan bukit-bukit, aku berdiri
di jalan dan keramaian, aku tersenyum
dalam rumahMu-lah, suaraku terdengar
Tuhan, butakah Engkau hingga ingin kukelabui?
Allah, bodohkah Engkau hingga ingin kubohongi?
kesepian tlah menyuarakan rintihanku yang berbisik
dan kesesakan tlah menghimpitku
kebutaan menyelimutiku dan kedegilan membungkusku
Kaulah Tuhan, Allahku dan Rajaku
dan akulah milik kesayangan-Mu
Akulah bagian-Mu,
dan jalan-Mu, itulah yang menyenangkan jiwaku
Bila aku berhenti, kau tarik aku dengan gada-Mu
Bila aku tersesat, kau seret aku dengan tongkat-Mu
Kasih-Mu setajam pedang kepala pasukan istana Daud
dan cinta-Mu selembut kain persembahan bagi permaisuri Salomo
Tuhan, Oh Tuhan..
Hikmatlah tangan kananku,dan kesucian tangan kiriku
keduanya pudar, beserta bisikan dalam himpitan waktu
Ketajaman kasih-Mu, kelembutan cinta-Mu, dalam pelukan-Mu
itulah yang menguatkan aku, dalam kertak dan tangisku
Hati dan jiwa yang hancur itulah bagian-Mu Tuhan
Permulaan pekerjaan tangan-Mu
Bila aku berseru, Tuhan, Tuhan pandanglah aku
maka akan kulihat pancaran sinar wajah-Mu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar